Motivation Corner

kemaren lagi search di internet nemu hal kocak lagi .. hehe liat yaa :D

Teruntuk Engkau Yang Mencintaiku


Teruntuk engkau yang mencintaiku..Ketika kau masih tak mampu menghalalkanku..
Ijinkan aku berbicara tentang cinta padamu

Wahai yang mencintaiku..
Sesungguhnyakata-kata cintamu tak menjadi oase ditengah sahara hatiku..
Tetapi justrumenjadi percikan api yang setiap saat mampu membakar diriku..

Membakar rindu yang seharusnya untuk Rabb-ku..
Membakar cemburu yang seharusnya hanya untuk Rabb-ku..
Membakar semangat yang seharusnya hanya karena Rabb-ku..

Wahai yang mencintaiku
Ungkapan perasaanmu tak membuat bunga-bunga ditaman hatiku merekah..
Tetapi justrumembuat bunga itu layu sebelum mekar..
Duri-duri bunga itu seketika tumpul
Lemahdan tak mampu lagi melindungi sari bungaku

Wahai yang mencintaiku..
Sungguh..kata-kata cintamu setajam pedang yang siap menebas apapun
Tidakkah kau ingin mengalihkan pedangmu itu untuk menebas nafsu dan gejolak hati yang kini meresahkan jiwamu?

Wahai yang mencintaiku
Aku bukan malaikat yang tak punya hawa nafsu
Aku hanya manusia biasa yang juga menginginkan cinta..
Kehadiranmu memang mampu memberi sebuah warna
Tapi sungguhitulah yang membuatku tersiksa
Bukan aku tak mau menghargai yang kau rasa..
Tapi sungguhbukankah aku akan gagal mempertahankan hatiku yang selalu ingin terjaga?

Wahai yang mencintaiku
Tidakkah kau ingin cinta itu sesuci cintanya Ali kepada Fatimah?
Dalam diam ia mencinta..
Dan dalam rindu ia berdo’a..

Jika karena cinta kau mampu menjadi seorang pujangga
Tidakkah kau ingin mempersembahkannya kepada cintamu yang sesungguhnya?
Allahu Rabbi
Tak tahukah kau bahwa cemburuNya teramat luar biasa?

Wahai yang mencintaiku..
Bukankah cinta sejati bukanlah yang menyakiti?
Tapi tahukah engkau
Perasaan cinta yang kau bilang tak bisa terdiam terlalu lama..
Tanpa bisa kau halalkan dengan segera
Sesungguhnya menyakiti jiwaku...
Melalaikanku menjadi seorang hamba
Dan mendekatkanku pada angan-angan semu yang seharusnya tak boleh ada
Wahai yang mencintaiku
Renungkanlah
Tak ada kebahagiaan yang sesungguhnya kurasa saat ini
Yang ada hanya kesibukan untuk selalu membenahi diri
Tak ada kata terlambat untuk segera memperbaiki..
Simpanlah cintamu hingga Allah memutuskannya nanti..
Salamdari yang kau cintai



PERANG YARMUK

            Di Yarmuk darah deras mengalir. Perang besar antara kaum muslimin dengan kaum musyrikin. Dari pihak kaum muslimin, beberapa orang telah menemui syahid yang didamba dan lainnya.
            Tak ada gejolak yang lebih besar bagi Hudzaifah al-Adawi selain menghambur ke medan jihad setelah melihat luka saudara-saudaranya seakidah. Sebelum mengayunkan pedang menebas leher musuh-musuh Allah, ia lebih dahulu mengusung sebuah bejana penuh air untuk membantu mengatasi rasa haus para jundullah yang terluka.
            Pedang ia letakkan sambil mengawasi gerak musuh. Air bejana ia tegukkan untuk mujahid yang terluka. Namun, sebelum tetesan air mengalir membasahi tenggorokan mujahid, sang mujahid menepiskan menepiskan bejana ketika mendengar erangan rekannya di ujung sana. Sang jundullah meminta agar Hudzaifah segera pergi ke arah suara erangan tadi, ”Bawalah air untuknya. Aku tidak lebih mulia dari jiwa siapa pun yang berjuang di jalan Allah.”
            Orang yang mengerang tadi ternyata Hisyam bin al-Ash. ”Semoga Allah merahmati engkau ya Hudzaifah,” sambutnya. Hudzaifah belum sempat mengangkat bejana air ketika tiba-tiba Hisyam menunjuk kepada saudaranya yang lain yang juga terluka. ”Bawalah air ini padanya. Ia lebih memerlukannya ketimbang aku,” pintanya.
            Hudzaifah menuju orang yang terluka tadi. Tapi terlambat, sang mujahid telah syahid menemui Khaliknya dengan bersuka ria. Hudzaifah tercengung dan mendoakan. Dengan sigap kembali ia melompat menuju tempat Hisyam dan ia telah syahid juga. Rasa haru makin menjadi manakala ia berlari menuju tempat orang pertama yang akan ia tolong. Ternyata sang mujahid ini pun telah syahid menuju keharibaan Ilahi. Tak jelas siapa yang lebih dahulu syahid, mujahid ini atau saudaranya yang lain. Air mata menggenang di wajahnya. Rasa haru mengiringi kilau pedang hudzaifah membabat leher para hizbusy-syaithon di Yarmuk.
            Terbuktilah konsep manusia yang diteorikan para pemikir jahil bahwa manusia makhluk yang ego sentris, yang melulu mementingkan diri dan memusatkan berbagai perilaku sosialnya demi keuntungan pribadi. Paling tidak verifikasi Perang Yarmuk berkata lain. Fitrah manusia adalah hanif, lurus, penuh kasih sayang, dan rela berkorban demi saudaranya seakidah. Manusia adalah makhluk yang mulia yang rela berkorban demi kepentingan saudara-saudara mereka.
            Manusia adalah makhluk yang halus budinya, tunduk patuh, tahan menderita demi kebahagiaan saudaranya, dan tak suka berebut sesuatu dengan saudara demi kepentingan pribadi. Ia adalah makhluk yang terbaik yang diciptakan Allah yang Mahatahu, Rabb Yang Mahapandai, Khalik Yang Mahakuasa. Ia adalah makhluk yang diberi kepercayaan oleh Penguasa Jagad Raya untuk menjadi khalifah di bumi dan memberikan rahmat pada alam. Selain makhluk terbaik, mustahil dapat menjalankan misi yang diembankan Allah ini.
            Itulah manusia muslim yang berserah diri kepada dan hanya untuk Allah. Yang tunduk dan menundukan diri. Yang patuh dan taat hanya kepada Rabb Yang Agung, manusia yang merdeka. Manusia yang bebas dari jerat syahwat dan fitnah. Manusia yang pekat dengan akhlakul karimah, yang pancarannya melembutkan kalbu. Inilah manusia yang hatinya ter-sibgah (terwarnai) dengan warna Islam. Manusia sempurna.
            Tingkat ukhuwah tertinggi adalah itsar. (rela berkorban demi kepentingan saudaranya).



buat para akhwat dan ikhwan semuanye

Jilbabnya lebar dan tertutup rapi
Senyumnya manis merangsang hati
Kalau jalan hanya bumi yang diliati
Kenapa? Uangnya jatuh ya ukhti?
Eh, emang dasar gak ngerti!
Mereka gitu karena jaga hati!

Ukhti oh ukhti
Penginnya selalu berbuat lebih
Kadang rapat gak kenal hari
Pulang malampun tak peduli
Emang dasar si ukhti
Gak mau kalah buat organisasi
Hebat ukhti!!

Ukhti cantik ukhti soleha
Buat khalwat udah gak selera
Tapi jangan pelihara sinetron di otak ya!
Nanti susah ngitung matematika
Dapet rendah baru kerasa!
Jangan suka ngayal makanya!

Ukhti oh ukhti
Betapa banyak yang menyakiti
Apalagi dari kalangan lelaki
Banyak yang janji mengkhitbahi
Eh, tamat kuliah gak datang-datang lagi!
Jodohmu udah ada yang ngatur ukhti
Jangan takut gak kebagian ikhwan sejati

Ukh, gaya bicaramu begitu indah
Sungguh lembut dan terarah
Buat dakwah gak kenal lelah
Tapi ingat, tetap harus jaga izzah!

Ukh, anti memang wanita berkelas
Walau kadang, ruang gerak agak terbatas
Tak boleh out bond yang berat nan keras
Biar malaria gak kambuh dan bikin lemas
Mau flying fox gak bebas
Ketawa ngakak dibilang gak waras
Mempertahankan argument dikatain ngeras
Eh, dibilang gendut malah cemas!
Sabar ukh, ikhlas
ikhlas

Ukhti saudara seiman
Beli pulsa buat internetan
Kadang kala pake hot spot gratisan
Gabung di FB dan FS buat nambah teman
Dakwah dijadikan alasan
Kok foto anti dipajangkan
Gak takut ada yang jelalatan?
 
Ukhti.. ukhti.. tak usah cari perhatian!
Apalagi dengan cara kek gituan!
Ahk, malu-maluin teman!
Wahai akhwat sejati
Wanita kepunyaan Sang Pemilik Hati
Mari kita belajar untuk jadi lebih baik lagi
Kita kejar Jannah yang hakiki
Jangan mau berbelok ke dunia fana ini
Mari belajar pada shabiyah yang suci
Tetaplah istiqomah dengan tuntunan Ilahi! :D

Ikhwan Oh Ikhwan

Gayamu begitu mentereng, wan
Jenggot tipis berlambaian
Kalau pergi jalan-jalan
Sandal jepit kesayangan selalu digunakan
Tak terpikat dengan jins lubang biawakan
Apalagi levis bolong tambalan
Keren loh wan, celana gantung kebanjiran!

Ikhwan oh ikhwan
Lagakmu keren wan!
Tak mau pake acara pacaran
Tapi kok dekat dengan para cewe wan?
Kenapa wan? Alasan minta traktiran?
Tiap hari komat kamit, ngapain wan?
Ngapalin lagu barat atau Al-Quran?
Oh.. persiapan buat setor hapalan
 

Ikhwan ikhwan
Tiap hari liat betis putih gentayangan
Gak takut hapalan jadi pada ilang, wan!
Wuih keren wan!
Waktu KM gabungan hijabnya tinggi banget, wan
Alasannya agar gak saling curi pandangan
Duwh, biar bisa jaga hati ya wan?
Loh, tapi kok pulang KM boncengan?
Wah, dengan cewe lagi wan!
Mau jalan-jalan kemana wan?

Ikhwan oh ikhwan
Bener-bener lelaki idaman
Gak takut panas turun aksi ke jalanan
Mulut koar-koar dibarisan terdepan
Aih, ternyata cuma buat cari perhatian!
Perkasa banget ente wan!
Tiap hari kerja buat cari dana tambahan
Gak lupa ditabung dalam celengan
Buat lanjut kuliah or persiapan walimahan?
Kok senin ma kamis pada gak puasa, wan?
Ckckck
ikhwan..ikhwan..
Kerja buat ampe gak kuat puasa ya wan?

Ikhwan oh ikhwan
Alangkah solehnya ente wan
Tiap malam bangunin akhwat buat tahajudtan
Kalau gak perantara SMS, ya telponan
Tapi kok teman halaqo gak dibangunin juga wan!
Ahk, tak fair ente wan!

Ikhwan oh ikhwan
Jangan marah dong wan
Puisi ini untuk mereka yang melemah kok wan
Kalau ente tersinggung berarti ngerasa, wan
Coretan nakal ini bukan sindiran
Cuma buat cerminan
Hai manusia pilihan
Jangan melemah kawan!
Apalagi kita dah mau jadi anak kuliahan
Moga tetap istiqomah ya teman!



Semoga dengan Page Motivation Corner Edisi kali ini bisa ngasih sebuah pencerahan bagi Para Ikhwan yang membaca ini agar tetep Semangat di Jalan Dakwah.

TERUNTUK PARA IKHWAN...

Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Dikasih amanah pura-pura batuk..
Nyebutin satu persatu kerjaan biar dikira sibuk..
Afwan ane sakit.. Afwan PR ane numpuk..
Afwan ane banyak kerjaan, kalo nggak selesai bisa dituntut..
Afwan ane ngurus anu ngurus itu jadinya suntuk..
Terus dakwah gimana? digebuk?

Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Dikit-dikit dengerin lagunya edcoustic..
udah gitu yang nantikanku di batas waktu, bikin nyelekit..
Ke-GR-an tuh kalo ente melilit..
Kesehariannya malah jadi genit..
Jauh dari kaca jadi hal yang sulit..
Hati-hati kalo ditolak, bisa sakiiiittt


Jadi Ikhwan jangan cengeng

Dikit-dikit SMSan sama akhwat pake Paketan SMS biar murah..
Rencana awal cuma kirim Tausyiah..
Lama-lama nanya kabar ruhiyah.. sampe kabar orang rumah..
Terselip mikir rencana walimah?
Tapi nggak berani karena terlalu wah!
Akhirnya hubungan tanpa status aja dah!

Jadi Ikhwan jangan cengeng

Abis nonton film palestina semangat membara..
Eh pas disuruh jadi mentor pergi entah kemana..
Semangat jadi penontonnya luar biasa..
Tapi nggak siap jadi pemainnya.. yang diartikan sama dengan hidup sengsara..
Enak ya bisa milih-milih yang enaknya aja..

Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Ngumpet-ngumpet buat pacaran..
Ketemuan di mol yang banyak taman..
Emang sih nggak pegangan tangan..
Cuma lirik-lirikkan dan makan bakso berduaan..
Oh romantisnya, dunia pun heran..
Kalo ketemu Murabbi atau binaan..
Mau taruh di mana tuh muka yang jerawatan?
Oh malunya sama Murabbi atau binaan?
Sama Allah? Nggak kepikiran..
Yang penting nyes nyes romantis semriwing asoy-asoy-yaannn..

Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Disuruh infaq cengar-cengir..
Buat beli tabloid bola nggak pake mikir..
Dibilang kikir marah-marah dah tuh bibir..
Suruh tenang dan berdzikir..
Malah tangan yang ketar-ketir..
Leher saudaranya mau dipelintir!

Jadi Ikhwan jangan cengeng

Semangat dakwah ternyata bukan untuk amanah..
Malah nyari Aminah..
Aminah dapet, terus Walimah..
Dakwah pun hilang di hutan antah berantah..
Dakwah yang dulu kemanakah?
Dakwah kawin lari.. lari sama Aminah..
Duh duh
Amanah Aminah..
Dakwah.. dakwah..
Kalah sama Aminah..

Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Buka facebook liatin foto akhwat..
Dicari yang mengkilat..
Kalo udah dapet ya tinggal sikat..
Jurus maut Ikhwan padahal gak jago silat..
“Assalammu’alaykum Ukhti, salam ukhuwah.. udah kuliah? Suka coklat?”
Disambut baik sama ukhti, mulai berpikir untuk traktir Es Krim Coklat ..
Akhwatnya terpikat..
Mau juga ditraktir secara cepat..
Asik, akhirnya bisa jg ikhtilat

yaudah.. langsung TEMBAK CEPAT!
Akhwatnya mau-mau tapi malu bikin penat..
badan goyang-goyang kayak ulat..
Ikhwannya nyamperin dengan kata-kata yang memikat..
Kasusnya sih kebanyakan yang ‘gulat’..
Zina pun menjadi hal yang nikmat..
Udah pasti dapet laknat..
Duh.. maksiat.. maksiat


Jadi Ikhwan jangan cengeng

Ilmu nggak seberapa hebat..
Udah mengatai Ustadz..
Nyadar diri woi lu tuh lulusan pesantren kilat..
Baca qur’an tajwid masih perlu banyak ralat..
Lho kok udah berani nuduh ustadz..
Semoga tuh otaknya dikasih sehat..

Jadi Ikhwan jangan cengeng

Status facebook tiap menit ganti..
Isinya tentang isi hati..
Buka-bukaan ngincer si wati..
Nunjukkin diri kalau lagi patah hati..
Minta komen buat dikuatin biar gak mati bunuh diri..
Duh duh.. status kok bikin ruhiyah mati..
Dikemanakan materi yang ustadz sampaikan tadi?

Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Ngeliat ikhwan-ikhwan yang lain deket banget sama akhwat mau ikutan..
Hidup jadi kayak sendirian di tengah hutan rambutan..
Mau ikutan tapi udah tau kayak gitu nggak boleh.. tau dari pengajian..
Kepala cenat-cenut kebingungan..
Oh kasihan.. Mendingan cacingan..

Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Ngeliat pendakwah akhlaknya kayak preman..
Makin bingung nyari teladan..
Teladannya bukan lagi idaman..
Hidup jadi abu-abu kayak mendungnya awan..
Mau jadi putih nggak kuat nahan..
Ah biarlah kutumpahkan semua dengan cacian makian..
Akhirnya aku ikut-ikutan jadi preman..
Teladan pun sekarang ini susah ditemukan..

Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Diajakain dauroh alasannya segudang..
Semangat cuma pas diajak ke warung padang..
Atau maen game bola sampe begadang..
Mata tidur pas ada lantunan tilawah yang mengundang..
Tapi mata kebuka lebar waktu nyicipin lauk rendang..
Duh.. berdendang


Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Bangga disebut ikhwan.. hati jadi wah..
Tapi jarang banget yang namanya tilawah..
Yang ada sering baca komik naruto di depan sawah..
Hidup sekarang jadinya agak mewah..
Hidup mewah emang sah..
Tapi.. kesederhanaan yang dulu berakhir sudah?

Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Dulunya di dakwah banyak amanah..
Sekarang katanya berhenti sejenak untuk menyiapkan langkah..
Tapi entah kenapa berdiamnya jadi hilang arah..
Akhirnya timbul perasaan sudah pernah berdakwah..
Merasa lebih senior dan lebih mengerti tentang dakwah..
Anak baru dipandang dengan mata sebelah..
Akhirnya diam dalam singgasana kenangan dakwah..
Dari situ bilang.. Dadaaahhh.. Saya dulu lebih berat dalam dakwah..
Lanjutin perjuangan saya yah


Jadi Ikhwan jangan cengeng

Nggak punya duit jadinya nggak dateng Liqo..
Nggak ada motor yaa halaqoh boro-boro..
Murabbi ikhlas dibikin melongo..
Binaan nggak ada satupun yang ngasih info..
Ngeliat binaan malah pada nonton tv liat presenter homo..
Adapula yang tidur sambil meluk bantal guling bentuk si komo..

Oh noo


Jadi Ikhwan jangan cengeng

Jadi Ikhwan jangan cengeng

Jadi Ikhwan jangan cengeng

Jadi Ikhwan jangan cengeng

Jadi Ikhwan jangan cengeng

Akhi
banyak sekali sebenarnya masalah Ikhwan..
Dimanapun harokahnya


Akhi.. Di saat engkau tak mengambil bagian dari dakwah ini..
Maka akan makin banyak Ikhwan lain yang selalu menangis di saat mereka mengendarai motor.. Ia berani menangis karena wajahnya tertutup helm
Ia menangis karena tak kuat menahan beban amanah dakwah..

Akhi.. Di saat engkau kecewa oleh orang yang dulunya engkau percaya.. Ikhwan-ikhwan lain sebenarnya lebih kecewa dari mu.. mereka menahan dua kekecewaan.. kecewa karena orang yang mereka percaya.. dan kecewa karena tidak diperhatikan lagi olehmu.. tapi mereka tetap bertahan.. menahan dua kekecewaan
karena mereka sadar.. kekecewaan adalah hal yang manusiawi.. tapi dakwah harus selalu terukir dalam hati..

Akhi.. disaat engkau menjauh dari amanah.. dengan berbagai alasan.. sebenarnya, banyak ikhwan di luar sana yang alasannya lebih kuat dan masuk akal berkali-kali lipat dari mu.. tapi mereka sadar akan tujuan hidup.. mereka memang punya alasan.. tapi mereka tidak beralasan dalam jalan dakwah.. untuk Allah.. demi Allah.. mereka.. di saat lelah yang sangat.. masih menyempatkan diri untuk bangun dari tidurnya untuk tahajjud.. bukan untuk meminta sesuatu.. tapi mereka menangis.. curhat ke Allah.. berharap Allah meringankan amanah mereka.. mengisi perut mereka yang sering kosong karena uang habis untuk membiayai dakwah


Akhi.. Sungguh.. dakwah ini jalan yang berat.. jalan yang terjal.. Rasul berdakwah hingga giginya patah.. dilempari batu.. dilempari kotoran.. diteror.. ancaman pembunuhan
.. dakwah ini berat akhi.. dakwah ini bukan sebatas teori.. tapi pengalaman dan pengamalan tak ada kata-kata ‘Jadilah..!’ maka hal itu akan terjadi.. yang ada ‘jadilah!’ lalu kau bergerak untuk menjadikannya.. maka hal itu akan terjadi.. itulah dakwah ilmu yang kau jadikan ia menjadi

Akhi.. jika saudaramu selalu menangis tiap hari..
Bolehkah mereka meminta sedikit bantuanmu..? meminjam bahumu..? berkumpul dan berjuang bersama-sama
?
Agar mereka dapat menyimpan beberapa butir tangisnya.. untuk berterima kasih padamu..
Juga untuk tangis haru saat mereka bermunajat kepada Allah dalam sepertiga malamnya..
“Yaa Allah.. Terimakasih sudah memberi saudara seperjuangan kepadaku.. demi tegaknya Perintah dan laranganMu
Kuatkanlah ikatan kami

“Yaa Allah, Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta kepada-Mu, bertemu dalam taat kepada-Mu, bersatu dalam da’wah kepada-Mu, berpadu dalam membela syariat-Mu.”

“Yaa Allah, kokohkanlah ikatannya, kekalkanlah cintanya, tunjukillah jalan-jalannya. Penuhilah hati-hati ini dengan cahaya-Mu yang tidak pernah pudar.”

“Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepada-Mu dan keindahan bertawakal kepada-Mu. Hidupkanlah hati kami dengan ma’rifat kepada-Mu. Matikanlah kami dalam keadaan syahid di jalan-Mu.”

“Sesungguhnya Engkaulah Sebaik-baik Pelindung dan Sebaik-baik Penolong. Yaa Allah, kabulkanlah. Yaa Allah, dan sampaikanlah salam sejahtera kepada junjungan kami, Muhammad SAW, kepada para keluarganya, dan kepada para sahabatnya, limpahkanlah keselamatan untuk mereka.”
Aamiin Allahumma aamiin.


 ****


Supaya adil dan ga semakin terjadi perpecahan antara Ikhwan dan Akhwat (loh kok gitu ?? ) . Intinya supaya yang ngerasain ga enak itu bukan ikhwan aja akhwat juga perlu dikasih sebuah motivasi nih . Jangan saling berantem yaa wan .. wat
 

Ukhti, kamu cantik sekali

Tapi hanya di mata manusia. Sedangkan yang Maha Kuasa tak pernah memandang rupa atau pun bentuk tubuh kita. Namun Ia melihat pada hati dan amal-amal yang dilakukan hamba-Nya.

Ukhti, kamu cantik sekali
Tapi cantik fisik tak akan pernah abadi. Saat ini para pesolek bisa berbangga dengan kemolekan wajah ataupun bentuk tubuhnya. Namun beberapa saat nanti, saat wajah telah keriput, rambut pun kusut dan berubah warna putih semua, tubuh tak lagi tegak, membungkuk termakan usia, tak akan ada lagi yang bisa dibanggakan. Lebih-lebih jika telah memasuki liang lahat, tentu tak akan ada manusia yang mau mendekat.

Ukhti, kamu cantik sekali

Tapi kecantikan hanyalah pemberian dan untuk apa dibangga-banggakan? Sepantasnya kecantikan disyukuri dengan cara yang benar. Mensyukuri kecantikan bukanlah dengan cara memamerkan, memajang gambar atau mengikuti bermacam ajang lomba guna membandingkan rupa, sedangkan hakekatnya wajah itu bukan miliknya.
Tidakkah engkau jengah bila banyak mata lelaki ajnabi yang memandangi berhari-hari? Tidakkah engkau malu ketika wajahmu dinikmati tanpa permisi karena engkau sendiri yang memajang tanpa sungkan. Ataukah rasa malu itu telah punah musnah? Betapa sayangnya jika demikian sedangkan ia sebagian dari keimanan.

Ukhti, kamu cantik sekali

Tapi apa manfaat pujian dan kekaguman seseorang? Adakah ia akan menambah pahala dari-Nya? Adakah derajatmu akan meninggi di sisi Ilahi setelah dipuji? Tak ada yang menjamin wahai ukhti. Mungkin malah sebaliknya, wajah cantik itu menjadikanmu tak punya harga di hadapan-Nya, karena kamu tak mampu memelihara sesuai dengan ketentuan-Nya.

Ukhti, kamu cantik sekali

Kecantikan itu harta berharga bukan barang murah yang bisa dinikmati dengan mudah. Dimana nilainya jika setiap mata begitu leluasa memandang cantiknya rupa. Dimana harganya jika kecantikan telah diumbar, dipajang dengan ringan tanpa sungkan. Dimana kehormatan sebagai hamba tuhan jika setiap orang, baik ia seorang kafir, musyrik atau munafik begitu mudah menikmati wajah para muslimah?

Ukhti, kamu cantik sekali

Alangkah indah jika kecantikan fisik itu dipadu dengan kecantikan hatimu. Apalah arti cantik rupawan bila tak memiliki keimanan. Apalah guna tubuh molek memikat bila tak ada rasa malu yang lekat. Cantikkan dirimu dengan cahaya-Nya. Cahaya yang bersinar dari hati benderang penuh keimanan. Hati yang taat senantiasa patuh pada syariat. Hati yang taqwa, yang selalu menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Hati yang sederhana, yang tak berlebihan dalam segala urusan dunia.

Ukhti, kamu cantik sekali

Maka tampillah cantik di hadapan penciptamu karena itu lebih berarti dari pada menampilkan kecantikan pada manusia yang bukan muhrimmu
Tampillah cantik di hadapan suamimu, karena itu adalah bagian dari jihadmu. Mengabdi pada manusia yang kamu kasihi demi keridhoan Ilahi.
Tampillah cantik, cantik iman, cantik batin, cantik hati, karena itu lebih abadi.


 ***



3 Perkara yang Meningkatkan Kemuliaan

1. Memaafkan kesalahan orang lain dan menghapuskan bekas-bekasnya

2. Memberi sesuatu kepada orang yang tidak pernah memberinya sesuatu

3. Menyambung silaturrahim dengan orang yang memutuskan hubungan silaturrahim dengan dia.



 ***


Buah Apel Haram 

Eits.. gak usah berkerut gitu keningnya... tarik nafas.. keluarkan lewat mulut... Lho? Koq jadi kaya dihipnotis? Hehehe....

Cerita ini dari mesir. Pencerita bilang, dia lagi shalat tahiyatul masjid, khusu’nya keganggu oleh bau asap rokok yang kuat banget, setelah salam dia tahu asal bau itu, dari orang yang bibirnya saja hitam karena rokok. dia ngomong ke dirinya, “nanti selesai shalat, gw mau ngomong sama tuh orang.” Tapi mendadak ada anak kecil sekitar sembilan tahunan umurnya masuk masjid, duduk di samping perokok itu. Si anak itu mencium bau asap rokok juga, kemudian mereka terdengar mengobrol.
Anak: Assalamu’alaikum paman, paman orang Mesir?
Perokok: Ya betul aku orang Mesir.
Anak: Paman kenal Syeikh Abdul Hamid Kisyk?
Perokok: Ya kenal.
Anak: paman juga kenal Syeikh Jaad Al-Haq?
Perokok: Ya kenal juga.
Anak: Paman juga kenal Syeikh Muhammad Al-Ghazali?
Perokok: Ya aku juga kenal.
Anak: paman pernah dong mendengar pendapat dan fatwa-fatwa mereka?
Perokok: Ya dengar juga.
Anak: Mereka itu ulama dan syeikh yang berkata bahwa rokok itu haram, kenapa paman menghisapnya??
Perokok: Nggak, rokok nggak haram.
Anak: Haram paman, bukankah Allah mengharamkannya: Allah mengharamkan yang buruk-buruk bagi kalian. Apakah paman waktu ngerokok membaca bismillah dan baca alhamdulillah waktu selesainya?”
Perokok: Nggak, rokok nggak haram, mana ada ayat Al-Quran yang berbunyi: “Allah mengharamkan rokok bagimu).
Anak: Paman, rokok itu haram seperti haramnya apel!!!
Perokok: (sambil marah) bagaimana kamu bisa menghalalkan dan mengharamkan itu.
Anak: nah, seperti halnya apel. coba paman tunjukkan ayat yang menyatakan: Allah menghalalkan apel!
Perokok itu sadar diri dan diam, nggak keluar lagi kata-katanya, seterusnya dia nangis dan waktu shalat juga dia nangis. Sehabis shalat perokok itu deketin si anak kecil, sang da’i yang menyadarkan dirinya, terus janji, “nak, paman berjanji kepada Allah tidak akan merokok lagi sampai akhir hidup paman.”


just for share...

MATIKAN ROKOK ANDA SEBELUM ROKOK YANG MEMATIKAN ANDA!
hehehehe...



****

Surat Palestina 

Seorang member forum INSITS mengirimkan sebuah surat yang berasal dari seorang Muslimah Palestina. Surat tersebut berbahasa Arab diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, lalu diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, dan berhasil lolos dari salah seorang korban dari Palestina. Surat ini juga dibacakan di TV Islam Channel, London. Berikut isi suratnya.

Assalamualaikum

Saudaraku muslim dan muslimah, dalam kesempatan ini aku ingin mengirim pesan dari saudaramu di Ghaza. simaklah kondisi kami dan sampaikan kepada siapa saja entah itu orang yang kalian kenal ataupun yang tidak kalian kenalSituasi yang kami hadapi mengerikan namun iman kami kuat, Alhamdulillah meskipun kami tidak memiliki air yang memadai dan kalaulah ada, air itu sudah terpolusi dan kami tidak memiliki uang untuk membeli air mineral. ketika kami memiliki uang maka oang yang menjualnya menyampaikan bahwa terlalu bahaya untuk mereka berjalan keluar dan mendapatkan supplai. Kami tidak memiliki gas dan ini sudah berlangsung sejak 4 bulan terakhir. kami hanya bisa memasak sedikit makanan diatas tungku tungku yang sudah kami siapkan.

Para keluarga laki laki kami telah kehilangan pekerjaannya. mereka menghabiskan keseharian mereka dirumah. Suamiku pergi seharian dari satu tempat ke tempat lain hanya demi mendapatkan (kebutuhan) dasar air. Biasanya dia kembali ke rumah dengan tangan hampa. Tidak ada sekolah, tidak ada bank, dan Rumah sakitpun jarang yang buka. kami selalu sadar bahwa nyawa kami terancam setiap kali kami keluar rumah.

Mereka (zionis) memberikan jam malam antara pukul 1 hingga 4 sore. kami bisa keluar dalam keadaan aman untuk mendapatkan supplai, kata mereka, tapi itu semua bohong! seringnya jutsru mereka menggunakan kesempatan itu untuk menambah jumlah syuhada dalam daftar mereka.

kami makan sehari nasi dan sehari roti. Daging dan susu adalah kemewahan. mereka menggunakan senjata perang kimia di area perbatasan.

setelah semua ini kami diberitahu bahwa orang orang di seluruh dunia berdemo. MashaAllah! Fakta bahwa kalian pergi ke kedutaan2 dan meninggalkan rumah rumah kalian membuat kami merasa bahwa kami tidak sendiri dalam perjuangan ini.

tetapi kalian bisa pulang ke rumah dan mengunci rumah kalian. Sedang kami....Kami tidak bisa melakukan itu. Tiap malam aku harus meninggalkan rumahku yang berada di lantai 2 dan tinggal bersama saudara perempuanku di lantai dasar. Jika ada serangan maka lebih cepat bagi kami untuk meninggalkan (gedung) dari lantai dasar.

ya..Kami lelah, ketika kami mendengar roket dan bom serta melihat pesawat pesawat yang terbang mendekati gedung, aku menjerit bersama anak laki lakiku yang masih muda dan suamiku merasa tidak mampu melakukan apa apa.

Dalam hal ini tidak ada yang bisa menyelamatkan kami selain Allah. Tetapi ummah juga bertanya tanya dimana tentara tentara kaum muslimin, dimana kemenangan itu?

Jangan lupakan kami karena hanya kalianlah yang kami miliki. Sadaqah baik kalian tidak sampai kepada kami dan ketika mereka membuka perbatasan hanya segelintir orang yang mendapatkan (sumbangan) itu. Tetaplah berjuang di Jalan Allah dan berdoalah agar kemenangan itu segera datang inshaAllah..

wassalam
saudaramu Umm Taqi

"Berapa banyak golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah dan Allah besertaorang orang yang sabar " QS 2-249


 ***


Izzah dan Iffah 

Sering kali saya melihat sekumpulan orang yg berlawanan jenis berdebat mengenai perbedaan genderGender pria mengatkan bahwa pria lebih kuat dan lebih bisa diandalkan serta kebanggaan2 lainnya yg tentu saja mengundang gender lawannya untuk berkomentar mempresentasikan gendernya
Artinya bahwa perbedaan itu benar adanya dan menjadi seninya kehidupan, apa jadinya kalau setiap manusia satu suara semua (apa kata dunia..?). Namun, untuk perbedaan gender saya mencoba mengkritisi bahwa perbedaan dalam gender itu bersifat mutlak, gender pria ada kekurangan dan kelebihannya, begitu juga dengan gender wanita.
Dari kemutlakan itu, muncul iffah dan izzah yang juga bersifat mutlak
Iffah adalah sebuah rasa malu yang timbul karena begitu bernilainya diri kita di etiap manusia, orang yang memiliki iffah yang tinggi tidak akan pernah rela sesuatu yang berharga dari bagian dirinya di pamerkan ke khalayak umum, dari artian di atas seorang wanita mutlak harus
memiliki iffah yang jauh lebih kuat dari seorang pria, karena wanita adalah perhiasan dunia yang diciptakan oleh ALLAH SWT, yang harus dijaga
Begitu
besar rasa malu seorang wanita karena ALLAH SWT, dia berusaha untuk menutup lekuk2 tubuhnya, bagian2 tubuhnya yang begitu berharga agar tidak terlihat oleh yang bukan muhrimnyaBegitu besar rasa malu seorang wanita karena ALLAH SWT,
dia berusaha menjaga tawanya,sikapnya,lisannya,perbuatannya agar tercermin cerminan bidadari surga di dalam dirinya
Sedangkan izzah adalah sebuah harga diri yg kuat yang harus hadir didalam setiap seorang pria dan izzah seorang pria harus lebih besar dari seorang wanita, karena pria diciptakan untuk menjadi seorang pemimpin, baik memimpin dirinya sendiri hingga keluarganya.. Begitu geramnya seorang pria ketika melihat mahluk yg mencoba menjaga iffahnya diganggu oelh orang lain.. Begitu
besar izzah seorang pria, ketika gema takbir menggelegar kencang dari mulutnya dan dengan suburnya semangat2 baru tumbuh.. Begitu besar izzah seorang pria, ketika dia merasa ada yang kurang ketika adzan berkumandang dia masih sibuk dengan pekerjannya..Begitu besar izzah seorang pria,ketika beliau merasa tidaklah lengkap hari2nya tanpa ada hiasan2 tilawah quran.. Dan begitu hancur izzah seorang pria, ketika saudaranya semusim ditindas oleh kaum kafir, tetapi beliau takut untuk bergerak ke depan melawan itu semua
Hingga izzah itu akan luluh lantah ketika wanita berada satu tingkat di atas ALLAW SWT..
Itulah perbedaan mutlak antara wanita dan pria
yang tidak bisa diganggu gugat
wanita harus benar2 pintar menjaga iffahnya tanpa mengabaikan izzahnya sebagai seorang muslimah dan pria harus benar2
mengasah izzahnya agar tetap kuat tanpa mengabaikan rasa iffah sebagai mahluk
ALLAH SWT yang tak pernah luput dari rasa salah
sumber : dari berbagai sumber di Internet



***

Kisah Wanita Pemerah Susu dan Anak Gadisnya 

Pada zaman pemerintahan Umar bin Khaththab hiduplah seorang janda miskin bersama seorang anak gadisnya di sebuah gubuk tua di pinggiran kota Mekah. Keduanya sangat rajin beribadah dan bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari. Setiap pagi, selesai salat subuh, keduanya memerah susu kambing di kandang. Penduduk kota Mekah banyak yang menyukai susu kambing wanita itu karena mutunya yang baik.
Pada suatu malam, Khalifah Umar ditemani pengawalnya berkeliling negeri untuk melihat dari dekat keadaan hidup dan kesejahteraan rakyatnya. Setelah beberapa saat berkeliling, sampailah khalifah di pinggiran kota Mekah. Beliau tertarik melihat sebuah gubuk kecil dengan cahaya yang masih tampak dari dalamnya yang menandakan bahwa penghuninya belum tidur. Khalifah turun dari kudanya, lalu mendekati gubuk itu. Samar-samar telinganya mendengar percakapan seorang wanita dengan anaknya.
“Anakku, malam ini kambing kita hanya mengeluarkan susu sedikit sekali. Ini tidak cukup untuk memenuhi permintaan pelanggan kita besok pagi,” keluh wanita itu kepada anaknya.
Dengan tersenyum, anak gadisnya yang beranjak dewasa itu menghibur, “Ibu, tidak usah disesali. Inilah rezeki yang diberikan Allah kepada kita hari ini. Semoga besok kambing kita mengeluarkan susu yang lebih banyak lagi.”
“Tapi, aku khawatir para pelanggan kita tidak mau membeli susu kepada kita lagi. Bagaimana kalau susu itu kita campur air supaya kelihatan banyak?”
“Jangan, Bu!” gadis itu melarang. “Bagaimanapun kita tidak boleh berbuat curang. Lebih baik kita katakan dengan jujur pada pelanggan bahwa hasil susu hari ini hanya sedikit. Mereka tentu akan memakluminya. Lagi pula kalau ketahuan, kita akan dihukum oleh Khalifah Umar. Percayalah, ketidakjujuran itu akan menyiksa hati.”
Dari luar gubuk itu, Khalifah Umar semakin penasaran ingin terus mendengar kelanjutan percakapan antara janda dan anak gadisnya itu.
“Bagaimana mungkin khalifah Umar tahu!” kata janda itu kepada anaknya. “Saat ini beliau sedang tertidur pulas di istananya yang megah tanpa pernah mengalami kesulitan seperti kita ini?”
Melihat ibunya masih tetap bersikeras dengan alasannya, gadis remaja itu tersenyum dengan lembut dan berkata, “Ibu, memang Khalifah tidak melihat apa yang kita lakukan sekarang. Tapi Allah Maha Melihat setiap gerak-gerik makhluknya. Meskipun kita miskin, jangan sampai kita melakukan sesuatu yang dimurkai Allah.”
Dari luar gubuk, khalifah tersenyum mendengar ucapan gadis itu. Beliau benar-benar kagum dengan kejujurannya. Ternyata kemiskinan dan himpitan keadaan tidak membuatnya terpengaruh untuk berbuat curang. Setelah itu khalifah mengajak pengawalnya pulang.
Keesokan harinya, Umar memerintahkan beberapa orang untuk menjemput wanita pemerah susu dan anak gadisnya untuk menghadap kepadanya. Beliau ternyata bermaksud menikahkan putranya dengan gadis jujur itu.
Sungguh sebuah teladan bagi kita semua, bahwa kejujuran karena takut kepada Allah adalah suatu harta yang tak ternilai harganya. Mungkin ini yang sulit kita dapatkan sekarang.


***